SocialTwist Tell-a-Friend

KESABARAN

Salah satu cermin dari ketaqwaan kita kepada ALLAH SWT adalah terbentuknya sifat
sabar
. Sebuah sikap dimana kita terus dengan telaten, tekun dan tanpa mengenal putus asa dalam melaksanakan tugas - tugas kita sebagai hamba ALLAH SWT.


Sebagai seorang kepala keluarga misalnya, sikap tersebut tercermin dengan adanya kesungguhan hati, penuh tanggung jawab untuk memenuhi nafkah keluarganya dengan bekerja keras sekuat tenaga tanpa mengenal lelah dan putus asa demi masa depan keluarga dan anak - anaknya, itulah makna sabar yang sebenarnya karena tanpa kesabaran, ketelatenan sulit rasanya yang demikian ini dapat diwujudkan, walhasil kesabaran itu akan terus mengikat dan dibutuhkan dalam semua sendi - sendi kehidupan.


Demikian juga dengan kapasitas kita sebagai hamba ALLAH SWT
kesabaran
yang berartisuatu usaha yang maksimal dengan sekuat tenaga terus berada di jalan Nya, melaksanakan perintah - perintah Nya menjauhi larangan Nya kapanpun dan dimanapun adalah mutlak harus dilakukan jika kita benar - benar berharap menggapai ridho dan kemulian dihadapan Nya. Bahkan ALLAH SWT menjajikan balasan yang tak ternilai bagi mereka yang menjalankannya, ALLAH SWT berfirman :





{ Sesungguhnya akan dipenuhi balasan orang - orang yang sabar dengan pahala yang tak terhingga }




Suatu contoh sikap sabar , seorang kekasih ALLAH SWT Nabi Ibrahim AS suatu ketika diperintah untuk menempati suatu daerah yang tandus tak berpenghuni tiada air dan tanaman disana, beliau diperintah untuk membangun ka'bah baitullah dan memanggil - manggil ummat untuk mengunjunginya , hanya karena perintah ALLAH SWT beliau bersabar untuk menjalaninya dan kini barokah atau hasil dari kesabaran dan kepatuhan itu, tempat tersebut menjadi tempat yang paling banyak dikunjungi manusia, menjadi daerah yang makmur penuh barokah MAKKATUL MUKARRAMAH ribuan bahkan jutaan saudara - saudara kita saat ini berbondong - bondong menuju kesana untuk menyempurnakan keimanannya, berhaji dan umroh. Walhasil dari asalnya daerah yang gersang dan sepi kini menjadi kota yang tak pernah henti dari orang - orang yang bertasbih mengagungkan Ilahi Robby.


Bahkan saking agung dan penuh keteladanan dari kesabaran Nabi Ibrahim AS ketika itu, peristiwa - peristiwa yang dialaminya di syareatkan kembali pada kita dengan berkewajiban haji


( bagi yang mampu ) dan penyembelihan qurban pada nanti hari raya Idul Adha . Oleh karena itu, marilah kita yang hidup dimasa sekarang ini disaat kita rasakan sulitnya menata kehidupan, keadaan ekonomi yang pasang surut tidak menentu sementara tanda - tanda musibah begitu banyak bermunculan. Maka diantara benteng pertahanan bathiniyah kita adalah terus
bersabar
dalam arti terus berusaha secara maksimal sekuat tenaga tanpa putus asa kita jalani hidup ini dengan penuh keyakinan dalam bingkai ketaatan dan kepatuhan pada ALLAH SWT.




{ Dan jika kalian bersabar dan bertaqwa maka yang demikian itu adalah sebaik - baik perkara }

Klik disini untuk melanjutkan »»

SERAKAH PEMBAWA MUSIBAH

Telah banyak peringatan - peringatan ALLAH SWT. dihadirkan kepada kita agar selalu ingat dan mendekat kepada Nya. Ketika belum kering air mata kita menyaksikan suatu musibah, musibah - musibah yang lain terus bermunculan, ketika baru saja kita tersadar dari keterkejutan akan datangnya bencana kita dikejutkan lagi dengan bencana - bencana lain yang seakan datang berlomba tak mau henti.


Kehendak ALLAH SWT, kekuasaan ALLAH SWT, kudrot dan irodar ALLAH SWT, ketentuan ALLAH SWT adalah diatas segala - galanya, kita sebagai hambanya, sebagai manusia tidak mungkin lepas dari ketentuan - ketentuan yang telah ditetapkan dan diatur Nya, bahkan tentang keberadaan manusia secara tegas ALLAH SWT menuturkan dalam firman Nya :




{ Dan tidaklah Aku jadikan jin dan manusia itu kecual untuk menyembah / mengabdi kepadaku }



Seiring perjalanan hidup manusia tugas yang demikian mulia yang telah ditetapkan oleh ALLAH SWT terkadang disengaja atau tidak bergeser sedikit demi sedikit mulai ditinggalkan, yang semestinya mereka bekerja untuk ibadah, mereka berikhtiyar untuk ibadah, mereka urusi kepentingan - kepentingan hidupnya untuk ibadah, mereka kumpul - kumpulkan duniawi atau materi untuk bekal ibadah nampak di permukaan mulai berubah, banyak diantara mereka menjadi lupa diri mereka mulai tenggelam dalam dunianya yang tak jarang dalam hal ini melahirkan sikap membanggakan diri bahkan tanpa sadar dengan sombongnya mereka mulai menuhankan akalnya, memberhalakan materinya, mengkultuskan karya dan kreatifitasnya, yang menyeret mereka menjadi budak - budak nafsu , hamba - hamba syetan, pengabdi - pengabdi duniawi yang sudah tidak lagi peduli dengan ajaran - ajaran Ilahi Robby dan kehidupan uhrowi yang pasti akan mereka alami .


Jika demikian adanya, ALLAH SWT Sang penguasa segala - galanya menyapa kita dengan firmannya :



{ Sesungguhnya orang yang tidak mengharapkan ( tidak percaya akan ) pertemuan dengan kami dan merasa puas dengan kehidpan dunia, serta merasa tentram dengan kehidupan itu dan orang yang melalaikan ayat - ayat kami . Mereka itu tempatnya ialah neraka disebabkan apa yang selalu mereka kerjakan.} ( QS. Yunus 7 - 8 )



Oleh karena itu seiring dengan maraknya bencana, bertubi - tubi nya masalah dan musibah yang hadir dihadapan kita mungkin ALLAH SWT mengingatkan kita akan kebesaran dan keagungan Nya. Kudrot dan Irodatnya diatas segala - galanya agar kita ingat dan kembali pada fitrah kita yang sebenarnya, agar kita bertasbih, bersyukur dan bersujud lagi hanya kepada ALLAH SWT. Dengan demikian semoga kasih sayang, barokah dan rahmat ALLAH SWT selalu menyelimuti kehidupan kita. Musibah dan bencana segera diangkat oleh ALLAH SWT khususnya bagi bangsa ini dan saudara - saudara kita yang terkena musibah diberikan pertolongan, kekuatan dan kesabaran oleh ALLAH SWT dan kita semua kembali pada kehidupan yang damai dan penuh barokah di dalamnya.




{ Dan jika sesungguhnya penduduk suatu daerah itu beriman dan bertaqwa maka sungguh aku buka untuk mereka beberapa barokah dari beberapa langit dan bumi. }

Klik disini untuk melanjutkan »»

TAFAKUR BERBUAH SYUKUR

Suatu kenikmatan yang mungkin tak tertandingi adalah disaat kita mampu merasakan derasnya aliran rahmat dan kasih sayang ALLAH SWT kepada diri kita yang membuat kita semakin takjub akan keagungan Nya, selanjutnya membuat kita tersungkur, sujud mensyukurinya.


Bukankah kita lahir tanpa sehelai benangpun yang menempel di tubuh kita tanpa setitik ilmu pun yang ada di jiwa kita namun, dengan keagungan ALLAH SWT menumbuh kembangkan kita menghamparkan bumi dan langit untuk kita, dan yang lebih hebat lagi justru kitalah manusia yang dijadikan khalifah didalamnya. ALam berjalan demikian teratur, bumi, matahari, serta semua rantai kehidupan berputar sempurna semuanya untuk kemaslahatan manusia.


Air yang menetes, angin yang berhembus, tanaman yang tumbuh, tumbuhan yang berbuah, hewan yang berkembang biak bahkan bunga - bunga yang indah semuanya seolah berlomba untuk melayani sang khalifah.


Begitu besar kasih sayang ALLAH SWT yang diberikan kepada kita seakan tidak ada ruang hampa yang tersisa dari sentuhan rahmat Nya bahkan tentunya tak akan mampu jika kita menghitungnya. ALLAH SWT berfirman :




{ Jika kalian menghitung - hitung nikmat ALLAH SWT maka kalian tak akan mampu menghitungnya.}



Selanjutnya apakah perhatian yang demikian besar atas kasih sayang yang diberikan ALLAH SWT kepada kita mampu menjadikan diri kita sebagai hamba - hamba yang bersyukur dengan terus menjalankan tuntunan - tuntunan Nya sehingga kita patut terus untuk di gateni di openi dan disayang ALLAH SWT atau justru menjadikan kita terlelap lupa kemudian tak terasa kita mengkufuri dan mengabaikan nikmat - nikmat itu yang selanjutnya menenggelamkan kita dalam kegelisahan, kesemrawutan, ketidak tenangan dalam hidup yang ujung - ujungnya menghantarkan kita pada kekufuran dan adzab ALLAH SWT.


Semuanya ada ditangan kita, semua itu terserah kita, kita terus ingin berada dalam belaian rahmat Nya atau kita menjatuhkan diri kita pada murka dan adzab Nya yang jelas ALLAH SWT akan membalas sesuai dengan upaya kita . ALLAH SWT berfirman :




{ Dan tentunya kalian akan dibalas sesuai dengan apa yang kalian semua lakukan. }



Namun ALLAH SWT dengan kasih sayang Nya dengan arif dan bijaksana membuka mata hati dan pikiran kita dengan firman Nya :




{ Dan jika kalian bersyukur ( atas nikmat itu ) sungguh akan aku tambahkan ( nikmat - nikmatKu ) untuk kalian dan jika kalian semua mengkufuri nikmat - nikmat itu maka sesungguhnya siksaku adalah teramat pedih. }



Semoga ALLAH SWT selalu membimbing kita sehingga kita mampu melihat dengan terang apa yang semestinya kita lakukan. Kita rajut kemulyaan dengan terus mensyukuri dan mentaati tatanan dan tuntunan yang telah ditetapkan oleh ALLAH SWT yang maha Rahman.

Klik disini untuk melanjutkan »»

CINTA SEJATI SANG NABI

Diriwayatkan ketika detik - detik menjelang tutup usia yang terucap dari bibir Rasulullah SAW adalah panggilan sayang terhadap umatnya ummati, ummati, ummati ( ummatku 3X ) sepertinya beliau sangat khawatir tentang apa yang akan terjadi pada umat ini sepeninggalnya.


Ini memberikan arti betapa sayang dan cintanya Rasulullah SAW kepada kita kepada ummatnya melebihi segala - galanya terbukti disaat maut menjemput hanya ummat yang beliau sebut.


Dua puluh tiga tahun Rasulullah SAW berdakwah menyampaikan ajaran - ajaran ALLAH SWT pada ummatnya. Tiga belas tahun beliau lalui di Makkah dan sisanya sepuluh tahun di Madinah beliau jalani dengan kesabaran dan ketelatenan tanpa mengenal putus asa walaupun tantangan dan hambatan silih berganti datang menimpa semuanya, beliau lakukan demi sampainya ajaran ALLAH SWT pada ummatnya untuk menghantarkan mereka pada kebahagiaan hidup dan kemulyaan yang sebenarnya, akhirnya indah dan damainya kesadaran itu pun samoai pada kita



  • Islam hadir membawa pencerahan

  • Islam hadir membangunkan mimpi buruk manusia dari penjajahan dan perbudakan

  • Beliau Rasulullah SAW mengajak kita untuk bersanding damai dan saling mencintai kepada semuanya


Beliau bersabda :



{ Tidak sempurna iman salah satu kalian semua sehingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri. }



Sang pembawa Rahmat, penyejuk ummat, penerang alam semesta ALLAH SWT hadirkan untuk kita agar kita mampu meneladani pribadi yang sempurna, berwibawa, penuh cinta, dan tak mengenal putus asa dalam bingkai Ahklaqul Karimah. ALLAH SWT berfirman :



( Sungguh telah ada bagi kalian semua pada pribadi Rasulullah suri tauladan yang baik bagi mereka yang berharap pada ALLAH SWT dan hari akhir serta banyak - banyak ingat pada ALLAH SWT }



Sampai - sampai cinta suci kita kepada ALLAH SWT pun tak akan menuai arti sebelum terhadap apa yang dicontohkan Rasulullah SAW kita patuh dan mengikuti demikian ALLAH SWT menggariskan melalui firmanNya :



{ Katakanlah ( Muhammad ) apabila kalian semua mencintai ALLAH maka ikutilah aku maka ALLAH akan mencintai kalian semua serta mengampuni dosa - dosa kalian karena ALLAH itu adalah maha pengampun dan maha penyayang.} ( QS. Ali - Imron : 31 )



Cinta sejati sang nabi telah membasahi jiwa ini akankah cinta itu terus tumbuh dan berkembang sehingga menghantarkan kita untuk terus mengaguminya kemudian hidup sesuai dengan contoh - contoh yang telah diberikannya atau cinta itu menjadi cinta hampa cinta yang terbuang percuma karena keangkuhan, kesombongan yang menghantarkan pada butanya mata hati ini. Untuk menerima cinta sejati sang nabi yang sebenarnya menempatkan kita pada kemulyaan dan kebahagiaan hidup sejati nan abadi.


Yang jelas Rasulullah SAW bersabda :



{Barang siapa yang mencintaiku maka sungguh dia nanti akan bermaku disurga}



Semoga ALLAH SWT selalu membimbing kita menjadikan kita orang - orang yang patut dicintai ALLAH SWT dan Rasul Nya .

Klik disini untuk melanjutkan »»

OBSESI MEMBANGUN GENERASI

Keberadaan suatu generasi adalah merupakan kelanjutan dari generasi sebelumnya dan generasi itupun akan digantikan oleh generasi - generasi berikutnya, demikian sunnatullah ini akan berjalan seterusnya hingga akhir masa.


Kita yang hidup saat ini dengan penuh damai dan iman, tentunya ini semua diakui atau tidak adalah karena peranan orang tua atau generasi pendahulu kita yang telah meberikan pengertian dan pengarahan. Oleh karena itu sudah menjadi kewajiban kita semua tentunya untuk mempersiapkan generasi kita lebih baik dan lebih baik lagi dari apa yang telah kita dapatkan jangan sampai justru berjalan mundur atau menyusut. Apa yang terjadi pada anak - anak kita, generasi penerus kita justru tidak lebih baik dari apa yang telah kita rasakan.


ALLAH SWT berfirman :



{ Dan hendaknya mereka takut apabila mereka tinggalkan generasi setelah mereka dalam keadaan lemah yang mereka takut akan menimpanya maka takutlah kalian pada ALLAH dan berkatalah kalian dengan ucapan yang lembut. }



Tersirat jelas dari ayat diatas ALLAH SWT memerintahkan kepada kita hendaknya kita menjaga agar tidak meninggalkan anak - anak kita atau generasi penerus kita dalam keadaan lemah. Lemah pengetahuannya, lemah ekonominya, apalagi leamah keimanannya karena ketiganya sangat erat peranannya dalam pembentukan jiwa manusia.


Lemah pengetahuan menjadikan mereka hidup dalam kegelapan dan kebodohan, lemah ekonominya menyeret manusia akan lebih dekat dengan kekufuran apalagi lemah imannya akan menyebabkan mereka hidup tanpa pegangan, penuh dengan kebimbangan dan kegelisahan. Dalam hal ini Rasulullah SAW menyampaikan :




{ Orang mukmin yang kuat ( potensial ) itu adlah lebih baik dari orang mukmin yang lemah }



Oleh karena itu ikhtiyar kita atau usaha kita dalam menata ekonomi keluarga, penguatan pengetahuan lewat pendidikan, pembentukan moral dan iman lewat pendalaman ilmu agama adalah suatu jihad yang tidak bisa ditawar - tawar dan di tunda lagi saat ini demi masa depan mereka nanti.


Penyeimbang antara ketiganya adalah sangat penting dan tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lain. Kecenderungan yang terjadi pada mayarakat faktor pengetahuan dan ekonomi atau kerja lebih dikedepankan, mereka lebih fokus pada sekolah dan kerja sementara faktor pembentukan moral, penguatan aqidah dan iman melalui pemahaman nilai - nilai agama diabaikan maka lazim pada era saat ini kita saksikan degradesi moral ( bobroknya ahklaq ) terjadi dimana - mana banyak yang pinter tapi keblinger.


Oleh karena itu paradigma yang keliru seperti itu harus segera kita tinggalkan marilah kita semua kita bangkit, kita siapkan mental keagamaan yang kokoh, kita berikan wawasan yang luas dengan ilmu, kita tata ekonomi keluarga kita, dengan begitu kita sudah turut andil mempersiapkan generasi setelah kita lebih baik sesuai dengan amanat ALLAH dan Rasul Nya.

Klik disini untuk melanjutkan »»

MENGGAPAI KEBAHAGIAN HAQIQI

Pada diri seorang Muttaqin akan selalu tumbuh sikap tegas untuk terus berada dalam garis - garis tatanan yang telah ditetapkan oleh ALLAH SWT, mereka akan berusaha meniru dan meneladani Rasulullah SAW. Semua bentuk kemaksiatan yang pada hakikatnya merugikan dirinya, mereka hindari. Sebaliknya amaliyah sholichah yang pada hakikatnya memberikan manfaat dan kebaikan pada dirinya diupayakan semaksimal mungkin untuk ditaati dan dijalani.


Semoga hal yang demikian ada dan tumbuh pada diri kita sebagai limpahan hidayahNya bukan hal sebaliknya, dimana kita menjadikan diri kita orang - orang yang lupa dan tidak mengenal lagi kasih sayang ALLAH SWT, mereka yang tidak lagi tertarik lagi meniru, mengikuti dan meneladani Rasulullah SAW. Manusia yang sudah tidak berfikir apakah perbuatan dan tindakannya merugikan atau menguntungkan dirinya.



Oleh karena itu dalam mengarungi kehidupan ini agar kita tidak terlena lalu tenggelam dalam hidup tanpa makna, marilah kita renungkan firman ALLAH SWT :



Wahai orang - orang yang beriman, bertaqwalah kalian pada ALLAH dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepadaNYa agar kalian mendapatkan kebahagian . ( QS. Al - Maidah : 35 )



Dari firman ALLAH SWT diatas tersirat jelas untuk menggapai kebahagian hakiki dalam hidup ini, empat pilar yang tersebut dalam ayat diatas harus kita pakai pegangan :



  1. IMAN, dengan iman kita akan lebih mantap dan tenang dalam mengarungi kehidupan ini karena kita meyakini ALLAH SWT telah mengatur semuanya sehingga setelah berusaha secara maksimal semuanya kita gantungkan pada ALLAH SWT penentu segalanya, maka terciptalah semangat hidup penuh keyakinan, tidak gampang menyerah dan putus asa disiplin penuh tanggung jawab dan amanah atau dapa dipercaya. Karena didasari iman apa yang dilakukannya adalah salah satu bentuk implementasi dari ibadah.

  2. TAQWA, Sikap ini akan mampu membentengi kita dalam upaya menggapai kinginan, cita - cita, kemauan dan tujuan hidup ini untuk tetap eksis ( istiqomah ) di jalan ALLAH SWT sehingga tidak gelap mata dengan menghalalkan segala cara.

  3. KREATIFITAS, Beramal sholeh dalam ayat diatas disebutkan ( carilah jalan untuk mendekatkan diri kepadaNya ) disinilah kreatifitas dan katifitas kita dalam beramal sholeh ditanamkan papun bentuk dan macamnya amal sholeh yang kita lakukan adalah semata - mata untuk menuju ridlhoNya.

  4. JIHAD ( berjuang di jalan ALLAH SWT ) artinya segala upaya kita dalam mengarungi kehidupan ini jangan sampai berbelok arah menjadi lebih dikuasai oleh nafsu yang menarik kita pada keserakahan dan kemunafikkan, disini butuh kejelihan kita dengan sekuat tenaga kita perangi.Gejala - gejala itu, kita kembalikan pada komitmen awal bahwa hidup ini adalah jembatan menuju kehidupan selanjutnya yang hakiki . Di hadiratNYa, kita terus berjalan terus dibawa bimbinganNya, bangkit dan bersemangat untuk menggapai ridlho dan rahmatNya.



Sesungguhnya ALLAH SWT selalu menyertai orang - orang yang bertaqwa dan mereka yang berbuat kebajikan


Klik disini untuk melanjutkan »»

INDAHNYA KEBERSAMAAN

Dalam realitas kehidupan nampak jelas adanya ketergantungan antara manusia yang satu dengan yang lainnya mereka saling membantu, mengerti dan memahami dalam menjalani rutinitas hidup ini. Peranan masing - masing kita sebaga mahkluk sosial adalah bagian dari kehidupan orang lain disinilah perlunya tercipata interaksi sosial atau hubungan yang baik dan seimbang diantara kita. Karena terpenuhinya hak dan kewajiban secara proporsional akan membawa ketenangan dan perdamaian sementara kesenjangan yang terjadi antara hak dan kewajiban akan berdampak pada kerancuan, perselisihan, pertengkaran dan permusuhan.


Dengan demikian, kebersamaan dan kerukunan adalah urat nadi dari kehidupan ini, akan begitu indah dan bermakna kehidupan ini jika didalamnya masih kita temukan kepedulian seseorang kepada sesamanya, mereka saling membantu dan menolong karena ALLAH SWT, mereka menyayangi orang lain sebagaimana menyayangi dirnya sendiri.


Rasulullah bersabda :




Belum sempurna iman seseorang dari kalian sehingga dia mampu menyayangi saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri



Implementasi ( perwujudan ) dari nilai kebersamaan, kerukunan, saling membantu dan bekerja sama cukup banyak mewarnai bentuk - bentuk ibadah yang kita lakukan misalnya, berjamaah dalam sholat, membayar zakat, penyembelihan hewan qurban, shodaqoh dsb. dimana dalam ibadah - ibadah tersebut begitu kental mengandung makna pentingnya membangun keharmonisan antara hubungan vertikal dan hubungan horizontal antara sesama mereka yang lazim disebut dengan hablum minallah wa hablum minannas


ALLAH SWT dalam firmanNya berpesan



Dan saling tolong - menolonglah kalian dalam berbuat kebaikan dan taqwa, dan janganlah kalian saling menolong dalam perbuatan dosa dan permusuhan dan bertaqwalah kalian pada ALLAH sesungguhnya ALLAH itu sangatlah pedih siksanya



Dari uraian diatas nampak jelas indahnya kebersamaan disamping membawa kedamaian bagi kita juga menambah nilai kualitas ketaqwaan dan fadilah ibadah yang kita lakukan. Bukankah sholat yang dilakukan dengan berjamaah lebih utama dari pada yang dilakukan sendirian ! ini satu misal saja, oleh karena itu pemupukan atas sikap bersatu, rukun, guyub adalah mutlak dibutuhkan dalam rangka menapak masa depan yang panjang dan kokoh atas segala macam ujian .



Berpeganglah kalian semua dengan tali agama ALLAH dan janganlah kalian bercerai berai dan ingatlah kalian pada nikmat ALLAH jika kalian tidak mengetahui



Semoga ALLAH terus memberikan bimbingan kepada kita agar kita mampu berjalan dalam tatanan dan tuntunan Nya mengedapankan kerukunan, kebersamaan, dan persatuan dalam menggapai ridhloNya.

Klik disini untuk melanjutkan »»

MEMANCING HATI YANG BENING

Sesuatu yang sangat bernilai penuh dengan manfaat dan guna, akan dapat menjadi suatu yang tidak mempunyai guna dan manfaat lagi hanya karena kita salah dalam meletakkannya atau kita keliru dalam membungkusnya dengan sesuatu yang lusuh dan kumuh, suatu contoh : air minum yang bersih dan menyegarkan ketika kita kita tumpahkan pada gelas yang kotor dan bau maka tidak lagi orang tertarik untuk meminum atau memanfattkannya, artinya manfaat itu hilang karena tempat yang kotor dan bau.


Demikian juga dengan ajaran dan tuntunan ALLAH SWT yang telah disampaikan RasulNya kepada kita ajaran yang suci itu akan mempunyai nilai yang hakiki ketika sampai dan diterima oleh hati yang bening dan bersih terbungkus iman dan taqwa pada Ilahi Robbi, sebaliknya ajaran - ajaran itu akan menjadi bias tanpa makna jika, diterima oleh hati yang kotor dan hampa tanpa iman dan taqwa.


Dengan demikian suatu keharusan bagi kita untuk selalu menjaga hati dan jiwa ini agar tetap bening dan bersih dalam menerima dan menjalankan ajaran - ajaranNya sehingga mampu menyerap ajaran - ajaran itu kemudian mengimplementasikan atau menjalankannya dengan sempurna dan menempatkannya secara proporsioanal sebagai pedoman hidup kita.


Ada beberapa sifat yang dapat menjadi virus yang dapat menggelapkan hati kita diantaranya tiga ( 3 ) sifat yang menjadi motor utama kearah itu yang harus kita waspadai dan kita jauhi.



  1. RIYA' , Yaitu sebuah sifat dimana seseorang beramal atau berbuat kebajikan tidak karena ALLAH SWT hal ini akan menimbulkan pola dimana seseorang hanya mau berbuat baik ( beramal sholeh ) kalu ada tanggapan, pujian, atau imbalan dari apa yang dia lakukan. Pola seperti ini akan membentuk sifat kemunafikan, kepura - puraan dan menjadikan orang malas dan gampang putus asa. Rasulullah bersabda :



Waspadalah kalian dengan riya' karena sesungguhnya riya' itu adalah syirik kecil .



Dari hadist ini tersirat pengertian bahwasannya riya' adalah termasuk bagian dari bentuk mempersekutukan ALLAH dengan yang lain.


2. UJUB, Yaitu suatu bentuk pengagungan seseorang terhadapa amaliyahnya sendiri, membuat mereka terpukau terhadap amal baik yang diperbuatnya dan menjadikan orang lupa diri kemudian menjadi sombong, angkuh dan merasa benar sendiri. Hal ini tentunya sangat bertentangan dengan apa yang dicontohkan Rasulullah SAW yang selalu tawaddu' atau merendahkan diri dihadapan ALLAH maupun dihadapan sesamanya. Beliau bersabda :



Barang siap merendahkan diri maka ALLAH akan mengangkat ( derajat ) nya dan barang siapa yang angkuh ( takabbur ) / sombong maka ALLAH akan merendahkan ( derajat ) nya.




  1. HASUT/ DENGKI, Yaitu sifat dimana seseorang berharap hilangnya nikmat ( anugerah ) yang diberikan oleh ALLAH kepada orang lain. Sifat ini sangat rawan memunculkan orang - orang yang gelap mata, menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya mereka akan merasa puas jika orang dimaksud jatuh dan menderita lebih - lebih berharap nikmat atau anugerah itu pindah pada dirinya. Hal ini jelas bertentangan dengan ISLAM yang mengajarkan kita untuk qona'ah ( menerima ) tawakkal ( berserah diri ) terhadap ketentuan ALLAH setelah kita berusaha secara maksimal mewujudkan keinginan kita termasuk meyakini bahwa nikmat yang diberikan ALLAH SWT pada orang lain adalah tidak lepas dari keadilanNya. Rasulullah bersabda:



Waspadalah / hati - hatilah kalian terhadap sifat hasut/iri hati karena hasut itu dapat menghapus beberapa kebaikan seperti api yang menghanguskan kayu bakar.



Tiga sifat diatas adalah embrio dari semua bentuk sifat buruk manusia bahkan, tanpa disadari kita dapat terjerembab jauh meninggalkan ajaran ALLAH jika salah satu saja dari sikap itu mengotori hati dan jiwa kita. Semoga ALLAH SWT memberikan kekuatan pada kita agar terus mampu memancing hati kita yang bening untuk tetap berada di jalan Nya , amin.

Klik disini untuk melanjutkan »»

TAUBAT

Seiring kemajuan teknologi khususnya di bidang media informasi, akar budaya dan pola hidup manusia mengiringi ikut maju dan berkembang demikian luasnya. Jarak yang terbentang antar komunitas dibelahan bumi ini sudah bukan masalah lagi, budaya manusia yang berkembang dibelahan dunia dapat kita saksikan langsung lewat kemajuan piranti - piranti media. Hal ini tentunya akan menambah kita mengagumi kekuasaan dan ke-esaan ALLAH SWT yang telah menjadikan manusia dengan keaneragaman budaya yang dimilikinya .




Dan aku jadikan kalian dengan berbangsa - bangsa dan beberapa qobilah agar kalian saling mengenal sesungguhnya yang paling mulia diantara kalian disisi ALLAH adalah yang paling bertaqwa diantara kalian semua.



Tersirat pengertian dari ayat diatas dijadikannya kita berbeda ( bangsa, suku, ras, warna kulit, budaya, peradaban ) adalah untuk terjadinya komunikasi yang sehat diantara kita. Saling mengenal dalam identitas pribadi masing -masing, Namun yang paling penting adalah bagaimana kita tetap berjalan pada tataran dan tuntunanNya menjadi sosok manusia yang bertaqwa sebuah identitas yang paling mulia disisi Nya.


Oleh karena itu menyikapi pola dan gaya hidup yang tumbuh dan berkembang karena derasnya arus globalisasi harus diimbangi dengan kuatnya prinsip dan keyakinan yang dimiliki. Karena tidak asing bagi kita justru yang sangat dominan mewarnai gaya hidup masyarakat adalah budaya meniru padahal itu belum tentu cocok dan pas buat dirinya.


Fenomena westernisasi ( pola hidup kebarat - baratan ) cukup menghentak kita gaya hidup bebas tanpa ikatan menelanjangi dan mempertontonkan aurat, minuman alkohol, perzinaan, perjudian seakan menjadi suguhan yang menjadikan detak jantung kita terhenti lebih memprihatinkan lagi para pelakunya justru merasa bangga menganggap sebagai identitas modern, mengikuti mode dan tren zaman sementara mereka yang bertahan dengan prinsip dan keyakinannya mereka pandang sebelah mata bahkan dianggap orang - orang pinggiran yang ketinggalan zaman. Jika ini telah tejadi, betapa rendahnya martabat dan moral bangsa ini.


Jika kita rajin mencermati justru disinalah awal dari keterpurukan kita sebagai manusia atau bangsa. Perbuatan - perbuatan tak manusiawi, pemebunuhan, pekorsaan, tindakan kekerasan dan perselingkuhan adalah adalah sebagai bukti westernisasi dan modernisasi yang kebablasan. Sehingga pola pikir yang demikian harus segera kita akhiri dan kita rubah demi masa depan yang lebih panjang. Kita kembali pada tatanan dan tuntunanNya yang penuh dengan rahmat yang menghantar kita pada kehidupan bahagia tanpa harus berlumuran dengan dosa. ALLAH maha pengampun dan menyayangi hamba - hambaNya




Katakanlah ( Muhammad ) wahai hamba - hambaku yang telah melebihi batas atas diri mereka. janganlah kalian putus asa dari rahmat ( kasih sayang ALLAH ) karena sesungguhnya Allah itu pengampun semua dosa, sesungguhnya Dia maha pengampun dan maha penyayang.


( QS. Az - Zumar: 53 )


Kemauan kita untk berbenah adalah modal besar untuk mewujudkan dan menghantarkan cita - cita kita. Pendalaman, pola pikir dan gaya hidup yang keliru harus segera kita akhiri karena pada dasarnya kemjuan teknologi, globalisasi, modernisasi adalah bukan alasan kita untuk menjadi lupa diri dan membutakan mata hati tapi justru mendorong kita semakin mantap dan luas dalam memahami tanda - tanda kebesaran Allah yang tersebar di seantero jagad ini. Marilah kita renungkan dan selanjutnya kita melangkah pada jalan yang pasti.




Setiap bani Adam adalah pernah melakukan kesalahan dan sebaik - baik orang yang bersalah adalah mereka yang bertaubat ( kembali pada jalan yang benar )

Klik disini untuk melanjutkan »»

DIMENSI IBADAH

Kemauan atau ketahanan dan semangat seseorang dalam merawat ibadah atau pengabdiannya pada Allah adalah tidak lepas dari kuatnya dorongan jiwa yang mengarah kesana yaitu iman ( percaya ) kepada Allah. Timbul tenggelamnya semangat itupun terpaut pula dengan kadar keimanan yang dimiliki karena pada dasarnya amaliyah adalah merupakan implementasi atau perwujudan iman ketaqwaan yang kita miliki.


Rasulullah bersabda




Iman itu dapat bertambah juga dapat berkurang



Dimensi ibadah nampaknya sangat erat hubungannya dengan beberapa hal yang mengiringinya. Seorang setia Rasulullah SAW Abu Bakar RA membaginya atas tiga hal pokok . Aktifitas ibadah seseorang akan terpupuk dengan baik jika didasari dan dorong dengan hal - hal sebagai berikut :


a. Karena adanya rasa takut pada Allah, hal ini akan memacu seseorang bangkit untuk melakukan ibadah yang tercermin dengan sifat selalu merasa kecil dihadapanNya banyak berserah diri dan mohon ampunan kepadaNya.


b. Karena besarnya harapan pada ridhlo Allah SWT. ditandai dengan sifat Husnuddon ( berprasangka baik / possitive thinking ) terhadap semua ketentuan - ketentuan Allah yang diberikan pada dirinya, sehingga membentuk suatu sikap yang Istiqomah atau konsisten dalam menjalani ibadah dalam perjalanan hidupnya tidak menyerah dan putus asa.


c. Karena cinta kepada Allah, ibadah yang dijalankan adalah dijiwai keinginan untuk mempersembahkan sesuatu yang terbaik padaNya sebagai ungkapan rasa syukur atas buaia kasih sayang Allah yang telah diberikan padanya.



Uraian diatas kiranya dapat menggugah hati untuk instropeksi ( bertanya pada diri sendiri ) sudahkah kita punya greget atau semangat untuk melaksanakan ibadah secara nyata, kemudian apa yang menjadi motivasi kita melakukan hal itu jawabannya adalah ada pada hati kita yang paling dalam atau justru sementara ini kita belum berbuat apa - apa karena belum menemukan akses yang mengacu kesana, coba kita renungkan lebih dalam lagi.


Jika seseorang tekun beribadah karena takut pada Allah, merasa kecil dihadapanNya, berserah diri dan banyak mengharap ampunanNya sementara masih banyak diantara kita dengan sombong danbesar hati menyuguhkan kemaksiatan - kemaksiatan dihadapanNya, mereka dengan seenaknya menginjak - injak ajaran dan aturan yang telah disampaikan Allah melalui RasulNya.


Sementara orang bersemangat ibadah karena mengharap ridhlo Nya penuh dengan khusnuddon terhadap semua ketentuan Allah disisi lain masih banyak saudara - saudara kita yang putus asa akan besarnya rahmat Allah bahkan cenderung tidak menerima dan menyalahkan ketentuan - ketentuan Allah yang menimpa dirinya.


Disaat orang - orang yang mencintai Allah dengan penuh semangat menggapai buaian rahmatNya disisi lain saudara - saudara kita masih asyik dengan kehidupannya sendiri mereka abaikan panggilanNya mereka agung - agungkan yang lain tanpa memperdulikan besarnya cinta Allah kepadanya.


Dilema dari permasalahan diatas akan terurai selagi kita terus berusaha berbenah diri untuk terus mendekat kepada Ilahi Robby.

Klik disini untuk melanjutkan »»

BERDAGANG DENGAN TUHAN

Kala seorang menuai untung.


Ketika usahanya memperoleh laba maka terpancar kebahagiaan dimukanya sebagai cerminan hati yang merasa puas karena apa yang dilakukannya tidak terbuang percuma dan sia - sia, sejurus kemudian muncullah pemikiran - pemikiran baru, bagaimana untung yang telah diperoleh menjadi berkembang lagi, lebih menguntungkan lagi, menjadi keuntungan yang berlipat ganda. Bagaimana usaha yang telah menghasilkan laba itu dikembangkan sehingga lebih banyak lagi memberikan laba baru bahkan untuk pengembangan sayap usaha semacam ini dengan keyakinan yang tinggi mereka pun berani berspekulasi, memang sebagaian mereka mencapai puncaknya namun tidak sedikit yang gagal dan harus memendam impiannya.


Sebuah fenomena yang tampak diujung mata, kebanyakan kita bersemangat untuk berurusan dengan hal - hal yang berurusan dengan hal - hal yang menjajikan dan menguntungkan menurut pikiran dan keyakinannya walaupun itu sementara dan itu belum pasti diraihnya, andaikata saja semangat itupun ada disaat mereka berjalan dijalan tuhannya tentu akan memancarkan semangat pengabdian yang luar biasa, bukankah ketika berdagang dengan relasi kita itu adalah suatu hal yang masih bersifat spekulasi atau belum pasti untungnya, kenapa ketika ditantang untuk berdagang dengan tuhan yang untungnya sudah pasti justru kita takut dan tidak berani ?


Marilah kita cermati firman Allah berikut ini


Perumpamaan orang - orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh butir pada tiap - tiap butir seratus biji. Allah melipat gandakan ( pahala ) bagi siapa yang Dia kehendaki dan Allah maha luas lagi maha mengetahui.


( QS. Al - Baqorah : 261 )



Nampak jelas dalam ayat tersebut diatas betapa Allah SWT. menawarkan sesuatu yang sangat luar biasa kepada kita. Jika kita bernafkah Rp. 1.000 saja dijalan - Nya umpamanya, Allah akan membalasnya dengan Rp. 700.000 bahkan Allah bisa melipat gandakan lebih dari itu sesuai dengan kehendak - Nya. Betapa tawaran yang sangat signifikan yang perlu kita renungkan bahkan masih banyak lagi tawaran - tawaran lain yang sering kita dengarkan misalnya tentang keutamaan sholat berjama'ah, sholat jum'at, ibadah haji dsb.


Ketegasan kita dalam masalah ini betul - betul diuji bukankah untuk hal - hal duniawi yang kita yakini kefanaannya dan pasti akan meninggalkan kita dengan sekuat tenaga kita terima tantangannya, kenapa ketika sudah berhadapan dengan kejelasan nasib kita dialam keabadian ( uhrowi ) justru kita bias menanggapinya.


Mungkin akan lebih bijak jika jerih payah itu ( sukses duniawi ) kita jadikan jembatan untuk menghantar sukses uhrowi kita sehingga keduanya terakumulasi dengan lebih baik dan sempurna bukankah Rasulullah SAW. memberi contoh kepada kita untuk senantiasa berdo'a


Wahai tuhan kami berikanlah kepada kami kebajikan didunia dan kebajikan di akherat dan lindungilah kami dari siksa api neraka.



Petualangan kita memeang terasa belum sempurna jika hanya berjalan pada satu lini saja. Tawaran, impian duniawi yang begitu menggiurkan akan punya makna jika diimbangi dengan perniagaan kita dijalan Allah SWT. bahkan dalam masalah ini Allah menjawab semua kekhawatiran kita dikala kita berniaga dengan - Nya. Allah berfirman.


Dan barang siapa bertaqwa kepada Allah SWT. maka Allah akan menjadikan untuknya jalan keluar ( kemudahan - kemudahan ) dan memberinya rizki dari arah yang tidak disangka - sangka



Semoga Allah membuka cakrawala pemikiran kita untuk menembus hati yang beku, mampu mengambil langkah yang jitu demi kebahagiaan kita selama - lamanya.

Klik disini untuk melanjutkan »»

Komik kecilku

komik.jpg

Klik disini untuk melanjutkan »»

Halooooo kembali ngeblog

Hai kawan ini aya posting dengan menggunakan microsoft ofice 2007

Klik disini untuk melanjutkan »»