Keberadaan suatu generasi adalah merupakan kelanjutan dari generasi sebelumnya dan generasi itupun akan digantikan oleh generasi - generasi berikutnya, demikian sunnatullah ini akan berjalan seterusnya hingga akhir masa.
Kita yang hidup saat ini dengan penuh damai dan iman, tentunya ini semua diakui atau tidak adalah karena peranan orang tua atau generasi pendahulu kita yang telah meberikan pengertian dan pengarahan. Oleh karena itu sudah menjadi kewajiban kita semua tentunya untuk mempersiapkan generasi kita lebih baik dan lebih baik lagi dari apa yang telah kita dapatkan jangan sampai justru berjalan mundur atau menyusut. Apa yang terjadi pada anak - anak kita, generasi penerus kita justru tidak lebih baik dari apa yang telah kita rasakan.
ALLAH SWT berfirman :
{ Dan hendaknya mereka takut apabila mereka tinggalkan generasi setelah mereka dalam keadaan lemah yang mereka takut akan menimpanya maka takutlah kalian pada ALLAH dan berkatalah kalian dengan ucapan yang lembut. }
Tersirat jelas dari ayat diatas ALLAH SWT memerintahkan kepada kita hendaknya kita menjaga agar tidak meninggalkan anak - anak kita atau generasi penerus kita dalam keadaan lemah. Lemah pengetahuannya, lemah ekonominya, apalagi leamah keimanannya karena ketiganya sangat erat peranannya dalam pembentukan jiwa manusia.
Lemah pengetahuan menjadikan mereka hidup dalam kegelapan dan kebodohan, lemah ekonominya menyeret manusia akan lebih dekat dengan kekufuran apalagi lemah imannya akan menyebabkan mereka hidup tanpa pegangan, penuh dengan kebimbangan dan kegelisahan. Dalam hal ini Rasulullah SAW menyampaikan :
{ Orang mukmin yang kuat ( potensial ) itu adlah lebih baik dari orang mukmin yang lemah }
Oleh karena itu ikhtiyar kita atau usaha kita dalam menata ekonomi keluarga, penguatan pengetahuan lewat pendidikan, pembentukan moral dan iman lewat pendalaman ilmu agama adalah suatu jihad yang tidak bisa ditawar - tawar dan di tunda lagi saat ini demi masa depan mereka nanti.
Penyeimbang antara ketiganya adalah sangat penting dan tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lain. Kecenderungan yang terjadi pada mayarakat faktor pengetahuan dan ekonomi atau kerja lebih dikedepankan, mereka lebih fokus pada sekolah dan kerja sementara faktor pembentukan moral, penguatan aqidah dan iman melalui pemahaman nilai - nilai agama diabaikan maka lazim pada era saat ini kita saksikan degradesi moral ( bobroknya ahklaq ) terjadi dimana - mana banyak yang pinter tapi keblinger.
Oleh karena itu paradigma yang keliru seperti itu harus segera kita tinggalkan marilah kita semua kita bangkit, kita siapkan mental keagamaan yang kokoh, kita berikan wawasan yang luas dengan ilmu, kita tata ekonomi keluarga kita, dengan begitu kita sudah turut andil mempersiapkan generasi setelah kita lebih baik sesuai dengan amanat ALLAH dan Rasul Nya.
0 komentar:
Posting Komentar