Seiring kemajuan teknologi khususnya di bidang media informasi, akar budaya dan pola hidup manusia mengiringi ikut maju dan berkembang demikian luasnya. Jarak yang terbentang antar komunitas dibelahan bumi ini sudah bukan masalah lagi, budaya manusia yang berkembang dibelahan dunia dapat kita saksikan langsung lewat kemajuan piranti - piranti media. Hal ini tentunya akan menambah kita mengagumi kekuasaan dan ke-esaan ALLAH SWT yang telah menjadikan manusia dengan keaneragaman budaya yang dimilikinya .
Dan aku jadikan kalian dengan berbangsa - bangsa dan beberapa qobilah agar kalian saling mengenal sesungguhnya yang paling mulia diantara kalian disisi ALLAH adalah yang paling bertaqwa diantara kalian semua.
Tersirat pengertian dari ayat diatas dijadikannya kita berbeda ( bangsa, suku, ras, warna kulit, budaya, peradaban ) adalah untuk terjadinya komunikasi yang sehat diantara kita. Saling mengenal dalam identitas pribadi masing -masing, Namun yang paling penting adalah bagaimana kita tetap berjalan pada tataran dan tuntunanNya menjadi sosok manusia yang bertaqwa sebuah identitas yang paling mulia disisi Nya.
Oleh karena itu menyikapi pola dan gaya hidup yang tumbuh dan berkembang karena derasnya arus globalisasi harus diimbangi dengan kuatnya prinsip dan keyakinan yang dimiliki. Karena tidak asing bagi kita justru yang sangat dominan mewarnai gaya hidup masyarakat adalah budaya meniru padahal itu belum tentu cocok dan pas buat dirinya.
Fenomena westernisasi ( pola hidup kebarat - baratan ) cukup menghentak kita gaya hidup bebas tanpa ikatan menelanjangi dan mempertontonkan aurat, minuman alkohol, perzinaan, perjudian seakan menjadi suguhan yang menjadikan detak jantung kita terhenti lebih memprihatinkan lagi para pelakunya justru merasa bangga menganggap sebagai identitas modern, mengikuti mode dan tren zaman sementara mereka yang bertahan dengan prinsip dan keyakinannya mereka pandang sebelah mata bahkan dianggap orang - orang pinggiran yang ketinggalan zaman. Jika ini telah tejadi, betapa rendahnya martabat dan moral bangsa ini.
Jika kita rajin mencermati justru disinalah awal dari keterpurukan kita sebagai manusia atau bangsa. Perbuatan - perbuatan tak manusiawi, pemebunuhan, pekorsaan, tindakan kekerasan dan perselingkuhan adalah adalah sebagai bukti westernisasi dan modernisasi yang kebablasan. Sehingga pola pikir yang demikian harus segera kita akhiri dan kita rubah demi masa depan yang lebih panjang. Kita kembali pada tatanan dan tuntunanNya yang penuh dengan rahmat yang menghantar kita pada kehidupan bahagia tanpa harus berlumuran dengan dosa. ALLAH maha pengampun dan menyayangi hamba - hambaNya
Katakanlah ( Muhammad ) wahai hamba - hambaku yang telah melebihi batas atas diri mereka. janganlah kalian putus asa dari rahmat ( kasih sayang ALLAH ) karena sesungguhnya Allah itu pengampun semua dosa, sesungguhnya Dia maha pengampun dan maha penyayang.
( QS. Az - Zumar: 53 )
Kemauan kita untk berbenah adalah modal besar untuk mewujudkan dan menghantarkan cita - cita kita. Pendalaman, pola pikir dan gaya hidup yang keliru harus segera kita akhiri karena pada dasarnya kemjuan teknologi, globalisasi, modernisasi adalah bukan alasan kita untuk menjadi lupa diri dan membutakan mata hati tapi justru mendorong kita semakin mantap dan luas dalam memahami tanda - tanda kebesaran Allah yang tersebar di seantero jagad ini. Marilah kita renungkan dan selanjutnya kita melangkah pada jalan yang pasti.
Setiap bani Adam adalah pernah melakukan kesalahan dan sebaik - baik orang yang bersalah adalah mereka yang bertaubat ( kembali pada jalan yang benar )
0 komentar:
Posting Komentar